5.000 Ha Kelapa tak Produktif
02 Juni 2008
Admin Website
Artikel
1575
"Dari hasil pendataan kami, 5.000-an hektare kebun kelapa tidak produktif akibat diterjang air asin sedangkan yang produktif tidak sampai 1.000 hektare," ujar H Ruslan Noor, tokoh masyarakat sekitar, Kamis (29/5).
Hasil perkebunan kelapa di Muara Jawa telah menjadi komoditas utama di daerah Kaltim. "Jika perkebunan kelapa ini tidak dipertahankan, saya khawatir kelak kita malah mendatangkan kelapa dari Sulawesi. Harga kelapa sekarang di pasaran Rp 5.000 /biji. Jika harus mendatangkan dari Sulawesi apa harganya tidak melonjak menjadi puluhan ribu per biji dalam waktu singkat," tuturnya.
#img1# Belum lama ini dibentuk Korlap Peduli Perkebunan Kelapa Muara Jawa, dengan anggota dari LPM, petani dan tokoh masyarakat. "Melalui korlap ini kami sudah membuat proposal untuk mengajukan anggaran perawatan pintu air yang rusak. Kami juga berkoordinasi dengan pihak lurah, camat, anggota dewan setempat untuk penanggulangan bencana ini," ujarnya.
Ruslan berharap, Pemda Kukar segera memfasilitasi penanggulan bencana ini agar tidak merusak perkebunan kelapa yang hanya tersisa ratusan hektare. Akibat tidak produktifnya ribuan hektare kebun kelapa, ribuan petani di Muara Jawa mengalami kerugian.
"Dari proposal yang kami ajukan, pemda menyetujui anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk perbaikan pintu air. Hanya kami belum tahu pasti kapan anggaran itu akan turun, sampai kini belum menerima kabar. Kami berharap anggaran bisa segera dialokasikan agar bencana tidak makin merusak seluruh perkebunan kelapa yang ada," kata Ruslan.
DIKUTIP DARI TRIBUN KALTIM, JUMAT, 30 MEI 2008