Bank Mandiri Genjot Kredit Mikro untuk Petani Rp 2,5 Triliun
13 Maret 2011
Admin Website
Artikel
5171
Jakarta -
Bank Mandiri meningkatkan penyaluran Kredit Perkebunan Plasma melalui
skim Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan
(KPEN-RP) maupun skim komersial. Hal ini untuk memacu pertumbuhan sektor
usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) khususnya di sektor hulu.
Menurut Direktur Treasury, Financial Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri Thomas Arifin, penyaluran KPEN-RP merupakan salah
satu sarana Bank Mandiri untuk terus mengembangkan potensi UMKM di sektor hulu, khususnya kepada para petani di daerah pedesaan.
”Hal ini kami realisasikan melalui berbagai skim kredit lain yang telah kami siapkan untuk peningkatan kapasitas usaha pelaku UMKM seperti skim Kredit Usaha Rakyat, Kredit Usaha Pembibitan Sapi, dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi,” kata Thomas dalam siaran persnya, Minggu (13/3/2011).
Pengucuran KPEN-RP Bank Mandiri hingga akhir tahun 2010 telah mencapai Rp 2,1 triliun (unaudited) kepada 41 koperasi dengan jumlah petani mencapai 27.200
orang dan luasan area kebun sebesar 53.787 hektar atau tumbuh 26% dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp 1,7 triliun.
Saat ini, Bank Mandiri kembali menyalurkan KPEN-RP kepada 1.045 petani kebun kelapa sawit melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Sejahtera Bersama di Tulang Bawang, Lampung. Kredit yang disalurkan senilai Rp 82,180 Miliar untuk pembiayaan kebun kelapa sawit seluas 1.600 hektar.
Khusus untuk sektor perkebunan, tahun ini Bank Mandiri memiliki pipeline untuk skim KPEN-RP sebesar Rp 1,63 triliun dan skim komersial sebesar Rp 960
miliar, sehingga totalnya mencapai Rp 2,59 triliun.
”Dengan demikian, kami yakin di tahun 2011 ini portofolio kredit perkebunan UMKM Bank Mandiri akan meningkat sebesar 58%,” kata Thomas.
Bank Mandiri telah cukup lama menyalurkan kredit kepada petani di seluruh Indonesia. Secara keseluruhan, portofolio kredit perkebunan plasma Bank Mandiri, baik yang menggunakan skim KPEN-RP maupun skim komersial, telah mencapai (unaudited) Rp 4,6 triliun kepada 131 koperasi dengan jumlah petani
sebanyak 93.132 orang dan luasan areal kebun sebesar 186.264 ha.
Menurut Direktur Treasury, Financial Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri Thomas Arifin, penyaluran KPEN-RP merupakan salah
satu sarana Bank Mandiri untuk terus mengembangkan potensi UMKM di sektor hulu, khususnya kepada para petani di daerah pedesaan.
”Hal ini kami realisasikan melalui berbagai skim kredit lain yang telah kami siapkan untuk peningkatan kapasitas usaha pelaku UMKM seperti skim Kredit Usaha Rakyat, Kredit Usaha Pembibitan Sapi, dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi,” kata Thomas dalam siaran persnya, Minggu (13/3/2011).
Pengucuran KPEN-RP Bank Mandiri hingga akhir tahun 2010 telah mencapai Rp 2,1 triliun (unaudited) kepada 41 koperasi dengan jumlah petani mencapai 27.200
orang dan luasan area kebun sebesar 53.787 hektar atau tumbuh 26% dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp 1,7 triliun.
Saat ini, Bank Mandiri kembali menyalurkan KPEN-RP kepada 1.045 petani kebun kelapa sawit melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Sejahtera Bersama di Tulang Bawang, Lampung. Kredit yang disalurkan senilai Rp 82,180 Miliar untuk pembiayaan kebun kelapa sawit seluas 1.600 hektar.
Khusus untuk sektor perkebunan, tahun ini Bank Mandiri memiliki pipeline untuk skim KPEN-RP sebesar Rp 1,63 triliun dan skim komersial sebesar Rp 960
miliar, sehingga totalnya mencapai Rp 2,59 triliun.
”Dengan demikian, kami yakin di tahun 2011 ini portofolio kredit perkebunan UMKM Bank Mandiri akan meningkat sebesar 58%,” kata Thomas.
Bank Mandiri telah cukup lama menyalurkan kredit kepada petani di seluruh Indonesia. Secara keseluruhan, portofolio kredit perkebunan plasma Bank Mandiri, baik yang menggunakan skim KPEN-RP maupun skim komersial, telah mencapai (unaudited) Rp 4,6 triliun kepada 131 koperasi dengan jumlah petani
sebanyak 93.132 orang dan luasan areal kebun sebesar 186.264 ha.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, MINGGU, 13 MARET 2011