Bea Keluar Biji Kakao Tetap 5%
02 Juni 2012
Admin Website
Artikel
4803
JAKARTA. Kementerian Perdagangan menetapkan tarif bea keluar dalam ekspor
biji kakao untuk pengiriman Juni 2012 sebesar 5%, sama dengan
bulan-bulan sebelumnya.
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh di Jakarta, Kamis, penetapan besaran bea keluar tersebut mengacu pada harga referensi biji kakao Juni sebesar 2.287,74 dolar AS per ton.
"Dengan demikian tarif untuk Juni 2012 adalah lima persen, sama dengan bulan Mei, tidak berubah," katanya.
Sementara harga patokan ekspor biji kakao untuk Juni 2012 ditetapkan 2.006 dolar AS per ton.
Indonesia sampai sekarang masih tercatat sebagai produsen biji kakao terbesar ke tiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) sebelumnya memperkirakan produksi biji kakao Indonesia selama 2012 bisa mencapai sekitar 500.000 ton atau 50.000 ton lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Pemerintah menetapkan bea keluar dalam ekspor biji kakao untuk menjamin pasokan kebutuhan bahan baku industri pengolahan kakao dan mendorong pertumbuhan industri hilir kakao dalam negeri.
DIKUTIP DARI INVESTOR DAILY, KAMIS, 31 MEI 2012
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh di Jakarta, Kamis, penetapan besaran bea keluar tersebut mengacu pada harga referensi biji kakao Juni sebesar 2.287,74 dolar AS per ton.
"Dengan demikian tarif untuk Juni 2012 adalah lima persen, sama dengan bulan Mei, tidak berubah," katanya.
Sementara harga patokan ekspor biji kakao untuk Juni 2012 ditetapkan 2.006 dolar AS per ton.
Indonesia sampai sekarang masih tercatat sebagai produsen biji kakao terbesar ke tiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) sebelumnya memperkirakan produksi biji kakao Indonesia selama 2012 bisa mencapai sekitar 500.000 ton atau 50.000 ton lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Pemerintah menetapkan bea keluar dalam ekspor biji kakao untuk menjamin pasokan kebutuhan bahan baku industri pengolahan kakao dan mendorong pertumbuhan industri hilir kakao dalam negeri.
DIKUTIP DARI INVESTOR DAILY, KAMIS, 31 MEI 2012