Berkebun Karet Sambil Ternak Sapi
05 Maret 2009
Admin Website
Artikel
6102
Apalagi, waktu kerja untuk menyadap karet rata-rata 2 jam sehari, itu berarti petani memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk melirik usaha lain.
"Sangat disayangkan jika waktu tersebut tidak melakukan kegiatan lain," saran Sjachruddin saat meninjau perkebunan karet Kelurahan Muara Jawa Ilir, Selasa (3/3).
#img1# Menurutnya, dengan luas perkebunan karet yang dikelola oleh kelompok tani Ruhui Rahayu di Kelurahan Muara Jawa Ilir, Muara Jawa, mencapai 185 hektare, maka di areal tersebut petani juga dapat berternak sapi. Selain bertujuan meningkatkan taraf hidup petani, dengan berternak sapi juga dapat meningkatkan pendapatan dan memperluas lapangan kerja.
Hal ini menurutnya banyak juga dilakukan oleh daerah lain yang memiliki perkebunan karet. Misalnya di Kabupaten Pasir. Petani karet tidak hanya menunggu panen dari hasil karet. Sebab jika harga karet sedang anjlok, maka ada alternatif lain dari petani untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha lain.
Contohanya berternak sapi. Nah, tinggal bagaimana petani dapat belajar dalam memelihara sapi sehingga hasilnya pun akan memuaskan.
"Tidak ada salahnya jika petani karet di sini juga beternak sapi. Apalagi dengan luas perkebunan karet yang dikelola oleh kelompok tani Ruhui Rahayu cukup luas," kata Sjachruddin.
Agar petani karet bisa mendapatkan bibit sapi yang baik, ia berharap dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Peternakan Kukar dapat membantu petani untuk pengadaan bibit sapi tersebut.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 4 MARET 2009