Budidaya Karet Terkendala Dana
08 September 2008
Admin Website
Artikel
4737
"Keinginan kami ini sudah saya sampaikan ke Camat, bahkan langsung ke bupati. Oleh bupati juga, keinginan kami ini sudah dilanjutkan ke Dinas Pertanian," kata Erisa didampingi Jalin Udau, tokoh masyarakat setempat usai bertemu dengan rombongan anggota DPRD Bulungan, kemarin.
Dikatakan, untuk rencana pembukaan kebun karet, warga sudah menyiapkan lahan seluas sekitar 120 hektare. "Kebetulan ada warga kami yang sudah berpengalaman bekerja di Penajam (PPU), dari sana ada perusahaan yang siap menampung hasil karet dari sini. Termasuk menyediakan bibitnya," sambung Jalin Udau.
Persoalannya sekarang, lanjut dia, harga bibit unggul pohon karet cukup mahal, sementara masyarakat tidak memiliki modal sama sekali. "Oleh karenanya kami meminta supaya pemerintah kabupaten membantuk masyarakat untuk membeli bibit," ungkapnya.
Bagaimana dengan pengolahannya? Menurut mereka, bermodal pengalaman selama ini, untuk mengolah kebun karet tidak begitu sulit bagi warga Antutan. "Dibukanya kebun karet ini, juga supaya warga kami yang selama ini sering berpindah-pindah kebun, nantinya tidak lagi. Artinya bisa menetap untuk mengolah kebun karetnya," imbuh Erisa.
Mendengar wacana tersebut, anggota DPRD Bulungan menyatakan sangat mendukung. Apalagi melihat keberhasilan perkebunan karet di beberapa daerah lain, maka bukan tidak mungkin jika kebun karet di Bulungan bisa dikembangkan, akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kami banyak lihat seperti di daerah Sangatta. Di sana para petani bisa sukses berkat kebun sawit. Kalau di sini bisa, kenapa tidak kalau kita dukung,? kata H Datuk Yasir Arafat. Hal senada disampaikan Ponimin Maridi dan Iskandar yang menemui langsung dua warga tersebut. ?Kami akan coba bantu untuk membahas hal ini dengan pemerintah. Yang pasti kita (DPRD) sangat mendukung," tegas Ponimin.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 6 SEPTEMBER 2008