(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Dikeluhkan, Harga Jual Karet Anjlok

15 Oktober 2008 Admin Website Artikel 6025
#img1# "Kami juga sudah diberikan isyarat oleh pembeli getah karet, dimungkinkan minggu depan akan turun lagi menjadi Rp3.500 per kilogram," sebut petani karet di Kampung Sumber Bangun kepada Kaltim Post, Selasa (14/10) kemarin. Dibenarkan, sejumlah petani karet lainnya, turunnya harga jual karet sangat meresahkan.

Sementara harga sembilan bahan pokok (sembako), maupun bahan bakar minyak masih tetap. Justru, ada sebagian sembako harganya naik. Menurut keterangan sejumlah petani karet, naiknya harga karet menurut pengakuan pembeli karet disebabkan krisis global.

Turunnya harga jual karet disebabkan krisis global justru mengejutkan Kepala Dinas Pertanian Kubar H Achmad Sofyan, secara terpisah.

"Wah tidak benar, kalau harga karet turun, sementara nilai tukar rupiah dengan dolar tetap naik. Harga jual karet itu mengikuti dolar. Mestinya, kalau dolar naik ya, harga jual karet juga naik, bukan malah menurun," tegas H Acmad Sofyan.

Turunnya harga jual karet yang diduga ulah pengumpul/pembeli karet? H Achmad Sofyan, akan segera menurunkan tim menemui petani karet, untuk mengecek kebenaran turunnya harga jual karet tersebut.

"Ini jangan-jangan ulah pengumpul karet. Kita akan lakukan pengecekan," tegasnya lagi. Namun ia mengakui, harga jual karet sekarang ini bervariasi, meski jarak antar lokasi petani tidak berjauhan.

Misalnya saja, harga jual karet per kilogram di Kampung Empas Rp4 ribu, sementara di Kecamatan Barong Tongkok mencapai Rp5.800. Perbedaan ini, biasanya disebabkan, kualitas getah karet yang dijual, yakni getah karet kering atau basah. Untuk getah karet yang diolah kering, menjadi mahal harganya dibandingkan basah.

Untuk memastikan penyebab harga karet saat ini H Achmad Sofyan berjanji akan menanyakan kepada pembeli karet di Banjarmasin. Karena, karet yang dibeli di Kubar dibawa ke Banjarmasin.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 15 OKTOBER 2008

Artikel Terkait