Hari Ini, Menteri BUMN Buka Rembug Kelompok KTNA
23 September 2016
Admin Website
Berita Daerah
4736
SAMARINDA. Rembug Nasional Kelompok KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Tahun
2016 akan resmi dibuka pagi hari ini, Jumat (23/9) oleh Menteri Negara
BUMN Rini Soemarno.
Pembukaan rembug yang dihadiri seluruh pimpinan Kelompok KTNA senusantara ini digelar di Planery Hall Convention Hall Samarinda (CHS) Komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda.
Gelaran nasional para pelaku utama sektor pertanian ini akan dihadiri ketua kelompok KTNA nasional dan provinsi (peserta utama) serta peserta swadaya (ketua kelompok KTNA kabupaten/kota) sebanyak 250 orang.
Menurut Ketua Umum Kelompok KTNA Nasional Winarno Tohir, pembukaan rembug nasional dirangkai dengan peluncuran buku berjudul “Dari Penas ke Penas” dan “45 Tahun KTNA” serta peringatan HUT Kelompok KTNA dan Expo KTNA 2016.
"Rembug ini dihadiri seluruh ketua Kelompok KTNA provinsi se-Indonesia dan nasional maupun kabupaten dan kota sebagai peserta swadaya," katanya saat gladi bersih persiapan pembukaan Rembug Nasional Kelompok KTNA 2016 di Planery Hall CHS, Kamis (22/9).
Rembug nasional ujarnya, merupakan agenda rutin tahunan kelompok KTNA untuk membahas isu-isu terkini terkait masalah yang dihadapi pelaku utama di lapangan. Selain itu, kegiatan prioritas yang harus dilakukan dalam upaya mewujudkan target-target pembangunan dan pengembangan pertanian di Indonesia.
Utamanya, upaya bersama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional yang harus didukung seluruh pemangku kepentingan di daerah termasuk kelompok KTNA.
Selain peserta utama dan peserta swadaya lanjutnya, juga hadir pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) serta mantan Menteri Pertanian diantaranya Syarifuddin Baharsyah dan Bungaran Saragih.
Hadir pula, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti serta pimpinan lembaga perbankan milik BUMN dan jajaran pejabat pada kementerian terkait dan para kepala daerah.
Rembug nasional digelar sejak 23-26 September 2016 mengambil tema "Memantapkan Stabilitas Pangan Nasional".
Sementara Expo KTNA 2016 diikuti kelompok KTNA dan dinas/instansi terkait dari seluruh provinsi di Indonesia. (yans/sul/humasprov)
SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETPROV. KALTIM
Pembukaan rembug yang dihadiri seluruh pimpinan Kelompok KTNA senusantara ini digelar di Planery Hall Convention Hall Samarinda (CHS) Komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda.
Gelaran nasional para pelaku utama sektor pertanian ini akan dihadiri ketua kelompok KTNA nasional dan provinsi (peserta utama) serta peserta swadaya (ketua kelompok KTNA kabupaten/kota) sebanyak 250 orang.
Menurut Ketua Umum Kelompok KTNA Nasional Winarno Tohir, pembukaan rembug nasional dirangkai dengan peluncuran buku berjudul “Dari Penas ke Penas” dan “45 Tahun KTNA” serta peringatan HUT Kelompok KTNA dan Expo KTNA 2016.
"Rembug ini dihadiri seluruh ketua Kelompok KTNA provinsi se-Indonesia dan nasional maupun kabupaten dan kota sebagai peserta swadaya," katanya saat gladi bersih persiapan pembukaan Rembug Nasional Kelompok KTNA 2016 di Planery Hall CHS, Kamis (22/9).
Rembug nasional ujarnya, merupakan agenda rutin tahunan kelompok KTNA untuk membahas isu-isu terkini terkait masalah yang dihadapi pelaku utama di lapangan. Selain itu, kegiatan prioritas yang harus dilakukan dalam upaya mewujudkan target-target pembangunan dan pengembangan pertanian di Indonesia.
Utamanya, upaya bersama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional yang harus didukung seluruh pemangku kepentingan di daerah termasuk kelompok KTNA.
Selain peserta utama dan peserta swadaya lanjutnya, juga hadir pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) serta mantan Menteri Pertanian diantaranya Syarifuddin Baharsyah dan Bungaran Saragih.
Hadir pula, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti serta pimpinan lembaga perbankan milik BUMN dan jajaran pejabat pada kementerian terkait dan para kepala daerah.
Rembug nasional digelar sejak 23-26 September 2016 mengambil tema "Memantapkan Stabilitas Pangan Nasional".
Sementara Expo KTNA 2016 diikuti kelompok KTNA dan dinas/instansi terkait dari seluruh provinsi di Indonesia. (yans/sul/humasprov)
SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETPROV. KALTIM