(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Omzet Penjualan TBS Rp 2,4 M

22 September 2008 Admin Website Artikel 5453
Bahkan Camat Muara Wahau, Baya Sergius kepada Bupati Awang Faroek Ishak dan rombongan yang berkunjung ke daerah itu, Senin (15/9) lalu, menyebutkan hasil panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terus meningkat setiap bulannya.

"Di Muara Wahau sekarang, omzet penjualan tandan buah segar kelapa sawit yang dijual kepada PKS Swa Group sudah mencapai Rp 2,4 miliar. Tiap tandan beratnya antara 6 sampai 7 kilogram. Sedangkan harga per kilogramnya Rp 1.440," kata Baya Sergius yang mendampingi Bupati Awang Faroek meninjau perkebunan sawit di Desa Deabeq.

Selanjutnya Baya Sergius mengatakan, warganya menggeluti usaha kebun kelapa sawit selama 8 tahun pada lahan yang diberikan Pemkab Kutim. "Dalam beberapa tahun terakhir ini sebagian petani sudah panen. Hasilnya terus meningkat setiap bulan. Hal ini sesuai dengan harapan Bapak Bupati," lanjutnya.

Menurut Camat Muara Wahau, para petani melakukan pemetikan TBS setiap 10 hari sekali. Dari hasil penjualan TBS itu, taraf hidup warga pun meningkat dari sebelumnya.

"Kita merasa gembira karena sebagian besar warga yang menggeluti usaha kebun sawit, hidupnya kini semakin baik. Bahkan ada yang memiliki penghasilan 4 juta setiap bulan. Sebagian dari mereka menyisihkan uang pendapatannya untuk ditabung di BPD Kongbeng maupun BRI," jelas Baya Sergius.

Keberhasilan petani sawit di Muara Wahau dan Kongbeng menurut Kepala Dinas Perkebunan Kutai Timur, Akhmadi Baharuddin, sebagai kenyataan yang membanggakan. "Itulah tujuan pemerintah, bagaimana ke depan rakyatnya bisa lebih sejahtera," ujarnya saat ditemui terpisah.

Selain itu, keberhasilan tersebut juga merupakan bukti bahwa program Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis (Gerdabangagri) yang dicanangkan pemerintah Kabupaten Kutim melalui terobosan revitalisasi pertanian dalam luas, adalah program pilihan yang tepat.

"Karena sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh petani sawit. Semoga kenyataan serupa ini juga akan dialami oleh petani di kecamatan lain," harapnya.

Khusus di Muara Wahau, menurut Akhmadi luas kebun kelapa sawit rakyat mencapai luas 6 ribu hektare. Sebagian besar kebun sawit itu sudah berproduksi. "Itu artinya, petani sawit di Muara Wahau taraf hidupnya sudah semakin meningkat," tandas Kadis Perkebunan.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU, 21 SEPTEMBER 2008

Artikel Terkait