Pabrik CPO Dibangun di Bulungan
31 Maret 2008
Admin Website
Artikel
9346
Informasi ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bulungan Drs Liet Ingai MSi di sela-sela meninjau pembibitan kelapa sawit di daerah Peso Hilir, beberapa hari lalu. "Satu perusahaan sudah mulai bangun pabrik CPO. Karena areal tanamnya telah penuhi syarat untuk ada CPO, yaitu minimal 4.000 hektare. Perusahaan lain akan menyusul, kalau areal tanamnya sudah sesuai," kata wabup. Dia menyebutkan, perusahaan yang mulai bangun CPO, adalah PT Sanggam Kahuripan Indonesia (SKI).
Wabup mengakui, banyak investor bidang perkebunan di Bulungan, terutama perkebunan kelapa sawit yang hingga sekarang belum ada yang berproduksi. Namun dia yakin, perusahaan-perusahaan tersebut serius mengelola perkebunanannya. "Mereka sudah keluar modal miliar rupiah. Saya yakin mereka serius," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, kata wabup, berharap kepada seluruh investor perkebunan kelapa sawit yang ada di Bulungan agar benar-benar serius mengelola perkebunannya. "Harapan kita jangan sampai berhenti. Karena dari perkebunan ini, nantinya kalau berhasil akan memberikan banyak dampak positif bagi daerah dan masyarakat," ujar wabup.
Dalam tinjauannya secara mendadak ke lokasi pembibitan PT Inti Selaras Perkasa (ISP) di Desa Naha Aya, Kecamatan Peso Hilir, Wabup yang didampingi beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyempatkan untuk berdialog dengan beberapa pekerja yang rata-rata warga setempat.
Beberapa pekerja yang diwawancarai koran ini mengaku senang dengan hadirnya perusahaan tersebut. Setidaknya, seperti disampaikan Margareta, dengan adanya perusahaan itu bisa menambah penghasilan keluarganya.
"Dalam satu bulan kalau full kerja, kami bisa dapat Rp 800.000 lebih," ujar ibu rumah tangga warga Naha Aya itu. Dia bersama beberapa wanita lainnya, bekerja di perusahaan itu sejak akhir 2007 lalu. Sedikitnya ada 50-an wanita yang bekerja merawat bibit-bibit sawit di perusahaan itu. Menurut mereka, kesemuanya adalah warga Desa Naha Aya dan sekitarnya.
Kata Margareta, tidak semua warga bekerja full di perusahaan itu. Karena mereka rata-rata bekerja di ladang. "Ya kalau pas panen kami ke ladang. Kalau sudah tidak ada pekerjaan di ladang kami ke sini (pembibitan)," kata Margareta dan dibenarkan Yustina, pekerja lainnya.
Untuk diketahui, tiga perusahaan dalam satu grup, yaitu PT Prima Tunas Kharisma (PTK), PT Inti Selaras Perkasa (ISP) dan PT Sentosa Sukses Utama (SSU) membuka perkebunan kelapa sawit di empat kecamatan, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas, Peso dan Peso Hilir.
Sesuai kontrak dengan Pemkab Bulungan, areal yang bakal ditanami sawit seluas 50.000 Hektare (Ha). Dengan rincian pembagian lahannya, 20.000 Ha untuk PTK, 15.000 Ha ISP dan PT SSU 15.000 ha.
Meski secara kontrak areal yang akan dikelola seluas 50.000 ha, menurut pihak perusahaan, tidak semua bisa ditanami. Hal ini dikarenakan kondisi geografis yang tidak memungkinkan. Secara keseluruhan yang efektif bisa dikerjakan 60 persen.
Seperti halnya investor-investor lain yang mengelola perkebunan di Bulungan, tiga perusahaan ini nanti juga menerapkan sistem perkebunan inti dan plasma. Yakni, 20 persen plasma dan sisanya (80 persen) kebun inti.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 31 MARET 2008