(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Pelatihan Pengumpul Data Statistik Disbun

27 November 2011 Admin Website Artikel 4871

Dinas Perkebunan Kukar berkeinginan memiliki data yang akurat, baik data luas perkebunan, program kegiatan, termasuk data bantuan yang telah diberikan kepada petani selama setahun. Karena itulah instansi ini menggelar pelatihan bagi petugas pengumpul data statistik di lingkungan Dinas Perkebunan yang berlangsung di Hotel Grand Yuda Tenggarong, Rabu (23/11).

KETUA Panitia Panjang mengatakan, pelatihan diikuti 39 peserta yang berasal dari kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT),  kasubbag TU UPT, dan  petugas pengumpul dan statistik yang telah ditunjuk di masing-masing UPT Dinas Perkebunan Kecamatan. Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan informasi dan penjelasan kepada petugas pengumpul data statistik kecamatan tentang teknik pengumpulan data dan pengisian form data statistik. “Petugas pengumpul data statistik nantinya diharapkan akan mampu menghasilkan data perkebunan yang lebih akurat, “ ujar Panjang.

Sementara itu Kadis Perkebunan Kukar H Marli mengatakan data statistik tentang perkebunan yang akurat pada saat sekarang sangatlah dibutuhkan. Data statistik merupakan sumber penting terutama bagi para pembuat program, baik program yang sedang berjalan maupun program yang akan datang. “Apapun yang akan dilakukan atau diprogramkan, dan siapapun orangnya yang melakukannya  selalu saja akan berpegang pada data statistik. Untuk itu peran aktif petugas pengumpul data sangat dibutuhkan,” kata H Marli.

Ia menyadari tugas mengumpulkan data memang bukanlah tugas yang ringan. Karena itu kepercayaan yang telah diberikan hendaknya dapat dijalankan dengan baik dan tekun.  Ia juga berharap petugas  yang akan terjun di lapangan dapat paham benar sasaran yang akan dipenuhi. Dengan demikian data yang dikumpulkan nantinya benar-benar akurat. Kuncinya kata Marli petugas wajib mengetahui apa yang harus didata dan dicari sehingga datanya akan valid. “Jangan sekali-kali melakukan data dengan cara estimasi. Bila hal itu dilakukan saya yakin datanya tidak akan valid,” kata Marli.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 26 NOPEMBER 2011

Artikel Terkait