Tersedia Lahan 5,2 Juta Ha untuk Tanam Sawit
28 Maret 2008
Admin Website
Artikel
4795
Ini dikemukakan Pimpinan Bank Indonesia (BI) Cabang Samarinda Imam Supeno di sela-sela kegiatan round table discussion (RDT) di Lantai 5 Gedung Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim), Kamis (27/3). Ia mengatakan program sawit sejuta hektare di Kaltim hingga 2018 agar segera dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi yang tersedia.
Menurut Imam, berdasarkan data Dinas Perkebunan Kaltim dari 5,2 juta ha lahan KBNK (Kawasan Budidaya Non-Kehutanan) yang dapat dimanfaatkan untuk perkebunan sawit baru terealisasi 293.953 har. "Sayangnya kurang didukung pemerintah setempat baik dalam pendanaan maupun regulasinya," ungkap Imam.
Imam mengatakan, potensi perkebunan sawit di Kaltim belum dimaksimalkan. Padahal, pasar minyak sawit dunia yang paling banyak mengekspor adalah Malaysia dan kepulauan Kalimantan. "Malaysia sudah beberapa tahun lalu sebagai pengekspor minyak sawit. Kini lahannya sudah mulai berkurang. Ini sebenarnya potensi investasi kedepan," kata Imam.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Sawit Kaltim Sjapran menambahkan, dalam pemaparannya untuk merealisasikan potensi perkebunan sawit di Kaltim perlu ditunjang infrastruktur, jaringan dan sumber daya manusia.
Bupati Kutai Timur Awang Faroek menambahkan, potensi lahan pertanian dan perkebunan perlu ada reformasi agraria. Menurut dia, sistem birokrasi perlu ada kesepakatan untuk penempatan lahan berdasarkan potensinya. "Menurut saya, Kubar punya potensi karet dari zaman ayah saya," kata Awang.(bud)
Mengurangi Global Warming
PENGAMAT Ekonomi Daeng Nadja yang hadir dalam acara round table discussion (RDT) mengatakan, prospek perkebunan sawit memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi. Ini berdasarkan hasil komperensi palm oil di Malaysia.
Menurut Daeng, hasil penelitian internasional perkebunan sawit berperan untuk mengurangi global warming. "Ini hasil penelitian internasional yang dikemukakan dalam konperensi palm oil di Malaysia. Tidak hanya itu, perkebunan sawit memiliki serapan air yang sangat bagus di sekitar wilayah perkebunan itu," papar Daeng, Kamis (27/3).
Potensi sawit, lanjut Daeng, yang sebagian besar digunakan untuk minyak juga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti kosmetik, campuran kimiawi dan lainnya. Hal itu, kata Daeng, telah dilakukan di Negara Jiran yang telah memproduksi kebutuhan bahan dasar dari sawit.
"Malaysia sudah memproduksi turunan yang ke-14 dari sawit. Sawit bisa digunakan untuk bahan kosmetik, kimia. Sedangkan di kita, turunan pertama saja belum maksimal," tutur Daeng.
DIKUTIP DARI TRIBUN KALTIM, JUMAT, 28 MARET 2008