Ada Bibit Karet Diduga Palsu
09 Desember 2008
Admin Website
Artikel
4617
#img1# "Sebetulnya bibit karet asli atau palsu secara kasat mata sulit dibedakan saat pohon karet itu masih kecil. Pohon karet dapat diketahui palsu atau tidak setelah berumur 3 hingga 4 tahun. Asli atau tidak, diketahui dari hasil getah saat panen. Kalau getah karet itu encer, itu pasti bibitnya palsu," katanya.
Sugianto meminta kepada kontraktor CV Gunung Putri selaku pemenang tender pengadaan bibit karet di Kutim harus terus melakukan koordinasi dengan Dinas Perkebunan. Selanjutnya diakui bahwa CV Gunung Putri sampai sekarang belum pernah memberi laporan resmi tentang pengadaan bibit karet dimaksud.
Jika laporan kontraktor sudah masuk di Dinas Perkebunan Kutim, pihaknya akan menindaklanjuti laporan dimaksud hingga ke Dinas Perkebunan Kaltim. Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor: 39/2006 tentang prosedur pengadaan bibit, termasuk pengadaan bibit karet. Jika prosedur yang diinginkan Dinas Perkebunan Kutim telah dilaksanakan CV Gunung Putri, maka bibit karet yang ada tidak perlu lagi diragukan. Itu sudah pasti asli.
"Jadi tolong koordinasikan dengan saya, kalau CV Gunung Putri betul-betul berniat baik. Gunung Putri adalah kontraktor dari Banjarmasin. Itulah repotnya melakukan koordinasi mengenai pengadaan bibit karet tersebut. Lagi pula kalau petani karet terlanjur menanam bibit yang bermasalah, kelak getah karet yang dihasilkan tidak laku dijual karena kualitasnya rendah." lanjutnya.
Kendati demikian, Sugianto mengimbau kepada para petani yang akan menerima bantuan bibit yang dibiayai Pemkab Kutim harus tetap waspada dan hati-hati. Jangan sampai mereka mendapatkan bibit karet palsu.
"Kalau ini terjadi maka yang rugi kita semua. Intinya, petani jangan asal menerima bantuan bibit karet yang diberikan, kalau belum jelas legitimasinya. Semua bibit tanaman harus punya dokumen keabsahan," tandas Sugianto.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 9 DESEMBER 2008