GAPKI Protes Kebijakan Prancis-Pajak Impor Sawit Dinaikkan 300%
18 November 2012
Admin Website
Artikel
4804
JAKARTA. Pengusaha sawit memprotes pemberlakuan
kenaikan pajak impor minyak sawit di Prancis hingga 300%. Alasan Prancis yang
menganggap minyak sawit mengganggu kesehatan dinilai tidak masuk akal. "Kami
menyayangkan hal tersebut. Apalagi alasannya terkait kesehatan dan lingkungan,"
kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)
Fadhil Hasan saat dihubungi SINDO kemarin.
GAPKI berencana akan meminta penjelasan dari pemerintah terkait masalah tersebut. GAPKI juga meminta pemerintah menunda perundingan tentang kesepakatan kemitraan ekonomi secara komprehensif (comprehensive economic partnertship agreement/ CEPA) ditunda sampai ada kejelasan dari Pemerintah Prancis. Fadhil menegaskan, GAPKI akan berupaya bersama pemerintah untuk mendesak Prancis membatalkan kebijakan tersebut.
Mengingat pentingnya peran CPO terhadap
penerimaan negara, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan beberapa waktu lalu
menyatakan komitmennya untuk mendukung pemasaran komoditas ini. Gita
memastikan, pada KTT APEC ke- 25 di Bali, November 2013, mendatang pemerintah
akan memperjuangkan CPO agar bisa masuk ke dalam produk ramah lingkungan yang
dibebaskan dari bea masuk mulai 2015.
Sebagai catatan, pada KTT APEC 2011 di Rusia,Indonesia gagal memperjuangkan agar CPO untuk masuk dalam 54 produk ramah lingkungan yang akan dibebaskan bea masuk mulai 2015. Sementara di dalam negeri, permasalahan sawit nasional akan dibahas dalam Konferensi Sawit Internasional (Indonesia Palm Oil International) ke-8 yang akan digelar di Bali pada 29-30 November 2012. Pertemuan yang akan dihadiri sekitar 1.500 peserta itu akan menyikapi dua hal penting yakni soal pertumbuhan populasi dan permintaan energi tahun 2025 serta pertumbuhan berkelanjutan sawit nasional.
DIKUTIP DARI SEPUTAR INDONESIA, JUMAT, 16 NOPEMBER 2012