Mentan Setuju Pangkas Bea Masuk Biji Kakao
30 April 2014
Admin Website
Berita Nasional
4488
JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono sepakat untuk membebaskan bea masuk impor
bijih kakao. Catatannya, hanya untuk menutupi kekurangan bahan baku yang
tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri. "Jadi, ini sifatnya
temporer. Sepanjang tidak mengganggu produksi dalam negeri, kami bisa
toleransi," ujarnya, Selasa, 29 April 2014.
Suswono menjelaskan, sebelumnya pemerintah telah menaikkan bea keluar kakao sehingga banyak bahan baku biji kakao bisa diolah di dalam negeri. Akibatnya, industri tumbuh pesat hingga kebutuhan biji kakao dalam negeri juga melonjak tajam. "Dengan kapasitas terpasang industri pengolahan kakao yang bertumbuh ini, ternyata bahan bakunya malah kurang sehingga harus impor," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, produksi biji kakao dalam negeri mencapai 700-800 ribu ton. Adapun kapasitas terpasang industri pengolahan kakao mencapai 700 ribu ton. "Nah, sayangnya produksi dalam negeri ini tidak bisa memenuhi. Alasannya, kualitas tidak sesuai dengan industri," ujarnya. Oleh karena itu, ia setuju pembukaan keran impor dan pembebasan bea masuk biji kakao.
Hingga saat ini, pembahasan soal beleid ini dipegang oleh Kementerian Perdagangan. "Intinya ini harus dikaji, jangan cepat-cepat diputuskan," ujarnya.
DIKUTIP DARI TEMPO ONLINE, SELASA, 29 APRIL 2014
Suswono menjelaskan, sebelumnya pemerintah telah menaikkan bea keluar kakao sehingga banyak bahan baku biji kakao bisa diolah di dalam negeri. Akibatnya, industri tumbuh pesat hingga kebutuhan biji kakao dalam negeri juga melonjak tajam. "Dengan kapasitas terpasang industri pengolahan kakao yang bertumbuh ini, ternyata bahan bakunya malah kurang sehingga harus impor," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, produksi biji kakao dalam negeri mencapai 700-800 ribu ton. Adapun kapasitas terpasang industri pengolahan kakao mencapai 700 ribu ton. "Nah, sayangnya produksi dalam negeri ini tidak bisa memenuhi. Alasannya, kualitas tidak sesuai dengan industri," ujarnya. Oleh karena itu, ia setuju pembukaan keran impor dan pembebasan bea masuk biji kakao.
Hingga saat ini, pembahasan soal beleid ini dipegang oleh Kementerian Perdagangan. "Intinya ini harus dikaji, jangan cepat-cepat diputuskan," ujarnya.
DIKUTIP DARI TEMPO ONLINE, SELASA, 29 APRIL 2014