Petani Bisa Jual Kakao Basah
26 Mei 2008
Admin Website
Artikel
4780
Unit pengolahan kakao tersebut dibangun di lokasi kebun Balang Samad di Desa Mentarang Baru. Sebelumnya diberikan penyuluhan di lokasi terbuka areal kebun kakao petani.
Kasubdin Perkebunan juga PPTK (petugas pelaksana teknis kegiatan) pembangunan unit pengolahan kakao Karmani mengatakan, bantuan pembangunan unit pengolahan kakao terhadap petani ini bertujuan memperbaiki kualitas kakao hasil panen petik masak sampai kering siap jual petani.
Unit pengolahan kakao ini, akan sangat membantu petani. Misalnya petani tidak perlu lagi mengeringkan kakao sebelum dijual. Karena, bisa menjual kakao dalam kondisi basah. "Tentunya dengan harga berbeda tidak sama yang kering," paparnya.
Bukan itu saja, kelompok tani, desa maupun kecamatan juga diuntungkan. Yaitu, dari fee hasil unit pengolahan kakao tersebut secara berkelanjutan selama beroperasi. Sebab formulasi pengolahan dilapangan melibatkan langsung anggota kelompok tani.
"Fee hasil pengolahan kakao diambil 10 persen. Sebesar 40 persen bagian pemberi modal dan 60 persen kelompok tani," tandasnya. Melalui kegiatan ini, kelompok tani bakal maju karena akan terus mendapatkan pemasukan dari beroperasinya unit pengolahan kakao tersebut.
Begitu pula desa dan kecamatan, mendapatkan bagian pemberi modal. Sebab, dari desa dan kecamatan akan memberikan bantuan dana berupa kredit lunak terhadap pengelola unit pengolahan kakao, sebagai modal membeli atau mengambil kakao petani.
Camat Mentarang Marson L Langub menyampaikan, kakao merupakan komoditi unggulan Mentarang, selain padi adan dan lainnya. Untuk itu diharapkan petani mengembangkan kakao. Karena kakao juga mempunyai prospek sangat bagus dijadikan investasi kedepan.
"Kami tidak melarang petani yang mengembangkan komoditi lain, eperti karet dan sawit. Asalkan mampu dan tidak meninggalkan kakao," tegasnya.
Marson juga minta petani kakao yang telah mendapatkan jatah pembagian bibit kakao baik dari program Gerbang Dema Desa maupun Gerbang Dema Kecamatan ditanam dan dirawat dengan baik.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 24 MEI 2008