RI Jadi Negara Penghasil Kakao Terbesar Dunia di 2020
15 Desember 2011
Admin Website
Artikel
12332
JAKARTA. Produksi biji kakao Indonesia saat ini
adalah 600.000 ton per tahun. Kapasitas produksi ini masih berada
diurutan ketiga terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
Ditargetkan pada tahun 2020 produksi kakao Indonesia diperkirakan mencapai 2 juta ton pertahun. Angka produksi ini akan menempatkan Indonesia menjadi negara produsen kakao terbesar di dunia. Secara langsung akan membawa Indonesia sebagai negara yang memiliki industri olahan kakao yang kuat.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di sela-sela acara peluncuran komoditi kakao masuk dalam bursa berjangka di Graha Niaga, Kamis (15/12/2011)
"Indonesia dengan potensi pasar dan potensi komoditi kakao terkemuka di dunia harus bisa memanfaatkan keunggulan yang dimiliki demi penigkatan daya saing indonesa di kancah global," katanya.
Ia mengatakan dalam rangka mendukung industri pengolahan di dalam negeri, pemerintah melalui kemenkeu telah menerbitkan PMK No 67 /2010 tentang penetapan barang ekspor yang dikenakan bea keluar diantaranya biji kakao.
Kebijakan ini dimaksudkan agar industri penolahan dalam negeri semakin berkembang dan menarik investasi baru masuk di Indonesia. Adanya kebijakan tersebut konsumsi biji kakao oleh industri dalam negeri meningkat menjadi 180.000 ton pada 2010 dari 125.000 ton di 2009.
Sementara itu, mengenai perdagangan biji kakao di bursa berjangka bertujuan untuk pembentukan harga (price discovery). Selain itu, perdagangan tersebut dimaksudkan untuk memberikan fasilitas lindung nilai (hedging) kepada pelaku usaha industri kakao dan coklat nasional.
"Perdagangan kontak berjangka kakao di bursa berjangka Jakarta diharapkan dapat lebih menggairahkan sektor pertanian/perkebunan kakao beserta industri kakao dan coklat sehingga membawa multiplier effect untuk meningkatkan penerimaan devisa negara," katanya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, KAMIS, 15 DESEMBER 2011
Ditargetkan pada tahun 2020 produksi kakao Indonesia diperkirakan mencapai 2 juta ton pertahun. Angka produksi ini akan menempatkan Indonesia menjadi negara produsen kakao terbesar di dunia. Secara langsung akan membawa Indonesia sebagai negara yang memiliki industri olahan kakao yang kuat.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di sela-sela acara peluncuran komoditi kakao masuk dalam bursa berjangka di Graha Niaga, Kamis (15/12/2011)
"Indonesia dengan potensi pasar dan potensi komoditi kakao terkemuka di dunia harus bisa memanfaatkan keunggulan yang dimiliki demi penigkatan daya saing indonesa di kancah global," katanya.
Ia mengatakan dalam rangka mendukung industri pengolahan di dalam negeri, pemerintah melalui kemenkeu telah menerbitkan PMK No 67 /2010 tentang penetapan barang ekspor yang dikenakan bea keluar diantaranya biji kakao.
Kebijakan ini dimaksudkan agar industri penolahan dalam negeri semakin berkembang dan menarik investasi baru masuk di Indonesia. Adanya kebijakan tersebut konsumsi biji kakao oleh industri dalam negeri meningkat menjadi 180.000 ton pada 2010 dari 125.000 ton di 2009.
Sementara itu, mengenai perdagangan biji kakao di bursa berjangka bertujuan untuk pembentukan harga (price discovery). Selain itu, perdagangan tersebut dimaksudkan untuk memberikan fasilitas lindung nilai (hedging) kepada pelaku usaha industri kakao dan coklat nasional.
"Perdagangan kontak berjangka kakao di bursa berjangka Jakarta diharapkan dapat lebih menggairahkan sektor pertanian/perkebunan kakao beserta industri kakao dan coklat sehingga membawa multiplier effect untuk meningkatkan penerimaan devisa negara," katanya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, KAMIS, 15 DESEMBER 2011